WAKAF VS KAPITALISME - MENELISIK PELUANG WAKAF PRODUKTIF SEBAGAI SISTEM EKONOMI NASIONAL

 


INDONESIA-BERKEMAJUAN - Wakaf bukanlah perkara baru dalam khazanah budaya umat islam khususnya di Indonesia. Di Indonesia telah lama dikenal penggunaan tanah wakaf demi kepentingan ibadah, pendidikan, bahkan pemakaman sekalipun. Di Indonesia sendiri potensi wakaf bisa dibilang menjadi yang terbesar di dunia, dengan total aset senilai 590 triliun, dan jumlah tanah wakaf mencapai 2.686.536.656,68 meter persegi atau 268.653,67 hektar yang tersebar di 366.595 lokasi di seluruh Indonesia. Indonesia juga memiliki potensi wakaf uang sebesar 3 triliun setiap tahunnya yang merupakan potensi yang sangat besar bagi pembangunan di masyarakat. Namun sayang di Indonesia sendiri proses kapitalisasi potensi wakaf berjalan cukup lambat, padahal jika dikelola dengan tepat potensi amat besar tersebut dapat digunakan sebagai kekuatan ekonomi umat yang sangat berpeluang menjadi solusi ekonomi yang lebih adil.

 

Jika kita ingin mengambil contoh, kita dapat melihat pengelolaan tanah yang diwakafkan salah satu tokoh aceh yaitu habib abdurahman al-habsyi atau habib bugak asyi berbentuk tanah di sekitaran masjidil haram 200 tahun lalu, yang sekarang diatas tanah tersebut dibangun hotel khusus jamaah haji dengan sistem pengelolaan bagi hasil. Dari model pengelolaan tersebut tanah wakaf dapat menghasilkan profit hingga senilai 21 milyar (data tahun 2019) yang nantinya akan dibagikan kepada 4.668 jamah haji asal aceh sehingga masing masing mendapat 4,5 juta. Kita juga dapat mengambil contoh pengelolaan tanah wakaf sahabat nabi yaitu utsman bin affan berbentuk sumur bernama rummah yang sampai sekarang masih digunakan sebagai sumber pengairan kebun kurma produktif,  yang keuntungannya disimpan didalam buku tabungan atas nama utsman bin affan (yang menjadikan beliau satu satunya sahabat rasul yang memiliki buku tabungan atas namanya) sebelum digunakan untuk kepentingan sosial.

Dengan uraian diatas mengenai potensi wakaf di Indonesia serta contoh sukses pengelolaan wakaf, diharapkan pengelolaan wakaf yang tepat khususnya di indonesia dapat menjadi solusi yang cukup efektif demi menggantikan sistem kapitalisme yang telah begitu lama diterapkan di dalam sistem perekonomian dunia. Sistem kapitalisme sendiri merupakan sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan  mencari keuntungan dalam pasar sehingga pemilik modal bebas melakukan usahanya untuk mendapat keuntungan sebesar besarnya. Sebagai akibatnya pemerintah sulit melakukan intervensi pasar demi keuntungan bersama, hal ini berdampak pada konsentrasi aset yang menumpuk hanya pada sekelompok orang saja, bahkan 5% orang di dunia dapat memiliki 95% total aset di dunia sedangkan 5% sisanya diperebutkan 95% orang yang tersisa. Hal ini tentunya berdampak buruk, yang pada awalnya sistem kapitalisme diharapkan dapat memberikan kebahagiaan pada manusia dari kebebasan pengeloaan ekonomi yang ditawarkannya tetapi pada kenyataanya sistem tersebut malah semakin membuat manusia tercekik dan dipaksa untuk saling mencakar hanya demi mendapat remah remah yang tentunya ini sama sekali tidak membawa kebahagian. Sistem kapitalisme juga dianggap rapuh dari goncangan goncangan ekonomi yang kadangkala terjadi, hal ini dibuktikan dengan pengalaman puluhan kali krisis moneter yang dialami beberapa negara di dunia selama 240 tahun terakhir sistem ini diterapkan. Dengan demikian diperlukan mekanisme yang tepat dalam pengelolaan wakaf produktif sehingga dapat benar benar menggantikan sistem kapitalisme yang benar benar rusak ini.

 

Jaharudin dan Radiana Dhewayani dalam bukunya yang berjudul “serial manajemen wakaf produktif” menawarkan 5 langkah sebagai mekanisme pengelolaan wakaf yang bisa dibilang efektif. Pertama, Inventarisir aset wakaf dan kampanye pentingnya berwakaf, dimana bisa dimulai dengan mengaktegorikan aset aset wakaf yang ada sehingga upaya pengembangan dan pengelolaanya natinya bisa diurutkan berdasarkan skala prioritas. Disaat yang sama dilakukan kampanye berwakaf di kalangan masyarakat sehingga masyarakat aware terhadap potensi  dari wakaf itu sendiri. Kedua, Pengumpulan wakaf uang sehingga cukup untuk membeli/memproduktifkan aset wakaf, dimana wakaf uang akan menjadi instrument yang paling penting yang nantinya akan digunakan untuk memproduktifkan aset yang ada atau membeli aset wakaf produktif yang baru. Ketiga, Dibelikan aset produktif, dimana dalam hal ini diperlukan seorang nadzir (badan/individu pengelola wakaf) yang fasih dan handal demi melakukan studi kelayakan ketika memilih aset produktif yang akan dibeli sehingga terbentuk sistem yang aman dalam pemanfaatan dana abadi wakaf. Keempat, Dikelola secara profesional dan menguntungkan, yang tentunya dalam hal ini dibutuhkan SDM yang terbaik dari berbagai disiplin ilmu agar pengembangan dana wakaf bisa optimal. Kelima, Distribusi hasil pengelolaan, yang tentunya diperuntukan secara luas dan boleh diprioritaskan pada sektor sektor srategis pembangunan SDM dan ekonomi masyarakat.

 

Pengelolaan wakaf produktif di indonesia sendiri bukan tanpa tantangan, terdapat beberapa diantaranya:

o   Masih lemahnya sosialisasi wakaf produktif

o   Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berwakaf

o   Minimnya contoh sukses peneglolaan wakaf yang terpublikasi degan baik

o   Perlu penyiapan SDM wakaf yang semakin baik

Demi menangggulanginya bisa dimulai dari melakukan kampanye yang masif, disaat bersamaan lembaga pendidikan didorong untuk menyiapkan SDM yang professional,terstandarisasi, dan tersetifikasi. Sehingga mau tidak mau, jika kedua langkah tersebut berhasil maka pemerintah akan menyadari peluang wakaf yang sangat menggiurkan sebagai penopang pembangunan. Dengan cara cara yang tersebut tadi diatas aset ekonomi akan benar benar dikuasai dalam format wakaf yang berarti kepemilikan Allah dalam aset ekonomi. Hal ini lebih mendekati makna kepemilikan harta yang sesungguhnya milik Allah, dan manusia hanyalah sebagai pengelola aset semata.

Comments

Popular posts from this blog

4 RAHASIA PENGELOLAAN SDA INDONESIA SECARA MANDIRI

INILAH 6 ORMAS YANG RENCANANYA AKAN DIBUBARKAN PEMERINTAH LEWAT PERPPU

9 JENIS ALUTSISTA KARYA ANAK BANGSA YANG TELAH MENDUNIA