PERAN STRATEGIS ETNIS TIONGHOA MUSLIM DALAM MENJAGA PERSATUAN BANGSA
Indonesia sebagai negara Demokrasi telah lama dikenal sebagai negara yang memiliki rasa Toleransi yang tinggi dibandingkan negara lain di Dunia. dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" Indonesia mampu menjaga kerukunan bangsa yang memiliki beragam Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Namun bukan berarti tidak pernah ada gesekan SARA yang terjadi di Indonesia. Dalam sejarah banyak tercatat gesekan yang terjadi akibat SARA, misalnya tragedi Trisakti, G30SPKI, DLL.
Beberapa waktu belakangan ini terasa sekali gesekan yang terjadi di Indonesia akibat SARA khusunya antara umat Muslim dan Kristen akibat Kasus penistaan Agama yang dilakukan Ahok, ditambah lagi hal itu terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta yang menyebabkan suhu semakin panas dengan tambahan bumbu-bumbu politik. Hal ini menjadi kekhawatiran sebagian besar masyarakat khususnya etnis Tionghoa, mereka khawatir akan terjadi lagi tragedi semacam Trisakti di Indonesia yang menjadikan etnis Tionghoa sebagai korbannya. Pilkada DKI Jakarta telah berakhir, situasipun mulai mendingin, lantas apa yang harus kita perbuat jika gesekan semacam ini terjadi lagi.
Bermacam-macam tragedi SARA yang terjadi di masa lalu telah membuat bangsa ini semakin dewasa, namun bukan berarti kejadian ini takkan terulang lagi. Berbagai macam pendapat mengenai solusi isu SARA telah dilontarkan. Namun menurut saya solusi yang paling tepat adalah harus ada pihak yang menengahi masalah tersebut. Dan jika gesekan itu terjadi antara kristen dan muslim lagi maka solusi yang paling tepat adalah etnis Tionghoa muslim yang menjadi penengah. Hal ini menjadi penting karena mereka secara budaya terikat pada etnis Tionghoa namun secara agama terikat pada Islam, jadi mereka bisa menjadi penengah yang baik antara kedua pihak yang berseteru. Tapi memangnya berapa jumlah etnis Cina Muslim yang ada di Indonesia?. Berdasarkan data dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) pada 2010, jumlah Muslim Tionghoa terus bertumbuh. Dari 238 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 15 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. Dari jumlah tersebut, lima persen di antaranya merupakan Muslim. Jika dihitung, setidaknya ada 1,8 juta Muslim Tionghoa di Nusantara. Angka ini pun diperkirakan bertambah setiap tahunnya. Jadi ini merupakan peluang yang besar mengingat jumlah mereka yang semakin banyak setiap tahunnya. Mereka seharusnya mampu untuk melerai kadua belah pihak yang sedang berseteru ini.
Comments
Post a Comment